Apa itu Konjungtivitis?

Jika anak Anda menderita konjungtivitis, ia harus mengunjungi dokter. Penyedia layanan kesehatan anak Anda akan menanyakan gejala dan riwayat keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik. Infeksi pada mata dapat menyebar ke orang lain melalui kontak, jadi pastikan anak Anda tidak terkena mata orang lain saat infeksi tersebut terjadi. Cairan dari mata mungkin diuji untuk mengetahui penyebab bakteri dan virus. Jika Anda mengira anak Anda mungkin mengalami kondisi ini, penyedia layanan kesehatan Anda akan meresepkan obat tetes mata antibiotik. Antibiotik akan mencegah infeksi sekunder. Bagi mereka yang memiliki alergi, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merekomendasikan obat anti-virus.

Sebaiknya hindari kontak langsung dengan orang lain yang mengidap infeksi mata ini, misalnya anak-anak lain. Infeksi konjungtivitis virus biasanya hilang dalam dua hingga tiga minggu, namun jika gejalanya menetap atau memburuk, Anda harus berkonsultasi dengan dokter mata. Dokter mata dapat menentukan apakah anak Anda memiliki masalah mata lainnya. Penting untuk diingat bahwa konjungtivitis bersifat menular, artinya dapat ditularkan dari orang ke orang. Selalu cuci tangan setelah menyentuh mata.

Gejala khas konjungtivitis meliputi peningkatan kemerahan dan pembengkakan pada kelopak mata, keluarnya cairan, dan iritasi mata. Anda mungkin juga mengalami demam atau nyeri di sekitar mata Anda. Jika gejala tersebut menetap lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Perawatan untuk konjungtivitis virus bergantung pada penyebab penyakit dan gejala spesifiknya. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengunjungi dokter. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berobat.

Konjungtivitis virus bukanlah kondisi serius dan dapat diobati di rumah tanpa memerlukan obat atau antibiotik. Namun jika gejalanya terus berlanjut, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter Anda akan memeriksa mata Anda dan meresepkan pengobatan. Dalam kebanyakan kasus, gejala akan hilang dalam waktu sekitar satu hari. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya hubungi dokter Anda di diariolarepublica.org.mx.

Bentuk konjungtivitis yang paling umum adalah virus. Ini adalah jenis mata merah yang paling umum. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan melalui droplet di udara. Gejala konjungtivitis virus termasuk kemerahan, gatal dan mata berair. Anda mungkin mengalami keluarnya lendir. Gejala-gejala ini biasanya hilang dengan sendirinya. Gejala penyakit ini mungkin disebabkan oleh salah satu kondisi berikut:

Konjungtivitis virus disebabkan oleh virus. Biasanya, risiko terkena penyakit ini terjadi pada seseorang yang menderita infeksi saluran pernapasan atas. Virus ini dapat menyebar melalui selaput lendir tubuh yang menghubungkan mata, tenggorokan, dan hidung. Meniup hidung secara paksa dapat memindahkan virus dari sistem pernapasan ke mata. Dalam beberapa kasus, gejala konjungtivitis virus bisa parah.

Jika Anda menduga Anda menderita mata merah, sebaiknya segera kunjungi dokter. Anda mungkin tidak mengetahui penyebab spesifik dari infeksi Anda, namun gejala infeksi ini bisa sangat mirip dengan kondisi mata lainnya. Jika Anda merasa mengalami kondisi ini, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sesegera mungkin. Jika Anda memiliki mata merah, hubungi dokter sesegera mungkin. Jika mata Anda terasa merah dan bengkak, sebaiknya kunjungi dokter untuk memastikan mata Anda tidak terinfeksi virus menular.

Gejala konjungtivitis bakteri mirip dengan gejala infeksi. Bagian putih mata mungkin berwarna merah muda atau merah. Gejala konjungtivitis alergi meliputi mata gatal, drainase berlebihan, dan sensitivitas cahaya. Dalam kasus yang parah, Anda mungkin perlu menggunakan obat tetes mata antibiotik. Gejala konjungtivitis virus juga dapat dikaitkan dengan infeksi yang mendasarinya, yang dapat menyebabkan kondisi tersebut.

Untungnya, kondisi ini tidak memerlukan perawatan medis. Anda mungkin mengalami kasus mata merah ringan, yang akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Anda mungkin juga mengalami gejala ringan konjungtivitis alergi, seperti kemerahan, mata berair, dan keluarnya lendir. Umumnya, gejala konjungtivitis akan hilang dengan sendirinya, namun jika gejalanya parah, Anda harus menemui penyedia layanan kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *